Categories: DIY

Variasi Metode Pembuatan Roti yang Bisa Dicoba

Metode pembuatan roti

Roti bukan lagi menjadi makanan yang asing bagi kita. Makanan tertua di Eropa ini sering dipilih sebagai santapan kita di pagi hari atau sekedar penganan untuk mengisi perut. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang bervariasi membuat roti menjadi makanan favorit semua orang. Pernahkah Anda penasaran dengan metode pembuatan roti?

Hampir semua orang menyukai roti, tapi sedikit yang mengetahui cara pembuatannya. Itu wajar, karena tidak semua orang memiliki keinginan untuk mencoba membuat roti. Tak ada salahnya menyelami pengetahuan mengenai metode pembuatan roti, kan?

Metode Pembuatan Roti yang Lazim Digunakan

Bahan pokok yang digunakan dalam pembuatan roti adalah tepung, air, gula, garam dan ragi. Metode pembuatan roti memang sangat bervariasi, hanya saja kita tetap memerlukan kelima bahan tersebut. Ada pula bahan tambahan yang bisa digunakan tergantung jenis rotinya, seperti mentega dan telur.

Dari tepung menjadi makanan, roti juga memerlukan empat langkah utama, yaitu pencampuran, fermentasi, pemanggangan, dan pendinginan. Setelah mengetahui bahan dan langkah yang harus dilakukan, kita bisa memulai metode pembuatan roti seperti di bawah ini.

1. Metode Straight Dough

Straight dough method lazim digunakan dalam pembuatan roti. Selain keempat bahan utama tadi, kita juga membutuhkan mentega dalam metode ini. Semua bahan kemudian dicampur dan diolah menjadi adonan, kemudian difermentasikan selama 2-3 jam.

Saat proses fermentasi mencapai 80%, adonan dibuat kempis, dan dilanjutkan lagi proses fermentasinya. Setelahnya, adonan roti bisa dibentuk lalu mulai dipanggang.

Waktu fermentasi bahannya bervariasi, tergantung dengan tingkat kekuatan tepung yang digunakan. Untuk menghindari kegagalan, lebih baik kita mengatur suhu adonan roti tersebut agar kualitasnya tetap terjaga. Tepung yang membutuhkan waktu 2-3 jam fermentasi lebih cocok digunakan untuk metode straight dough

2. Metode No-time Dough

Metode pembuatan roti ini bisa dibilang metode cepat, lantaran waktu fermentasi adonan yang dibutuhkan lebih sedikit dari metode straight dough tadi, yaitu 30-40 menit. Bahan-bahan yang dicampur pun harus diaduk lebih cepat sehingga kandungan gluten pun bisa terbentuk sebelum difermentasikan.

Sayangnya, metode no-time dough memiliki kelemahannya, yaitu rasa ragi yang lebih kuat, kualitas yang rendah serta menghasilkan roti yang kurang harum. Karena itu, diperlukan bahan tambahan agar tekstur roti tetap lembut, yaitu pelembut dan penguat adonan.

3. Metode Delayed Salt

Delayed salt ini hampir mirip dengan metode straight dough. Bedanya adalah, metode ini menambahkan garam dan mentega di tengah proses fermentasi. Menambahkan kedua bahan tersebut bertujuan agar proses fermentasi berjalan lebih cepat.

Metode delayed salt ini cocok diterapkan ketika menggunakan tepung yang sama dengan metode straight dough. Karena garam tidak dicampur menjadi adonan sejak awal, proses fermentasi pun semakin cepat dan kandungan gluten semakin matang dalam waktu yang singkat.

4. Metode Sponge and Dough

Metode keempat ini lebih cocok digunakan dengan tepung yang kuat dan tidak bisa dibuat dengan metode straight dough. Metodenya terdiri dari dua kali pencampuran adonan dan dua kali fermentasi, jadi terbagi dalam dua segmen waktu yang berbeda.

Rasio bahan yang digunakan dalam masing-masing segmennya adalah 60/40 atau 70/30. Sebagian bahan yang digunakan dicampur dan dibentuk adonan seperti sponge, kemudian difermentasikan selama 3-6 jam. Setelah itu, adonan dicampur lagi dengan bahan yang tersisa dan difermentasikan dalam waktu yang lebih singkat (20-30 menit).

Hasilnya, terbentuklah roti dengan tekstur yang lebih lembut dan aroma yang lebih harum dari roti biasanya.
Keempat metode pembuatan roti di atas lazim dilakukan di industri roti. Tekstur dan aroma roti yang berbeda ternyata bergantung pada metode yang dilakukan. Tak hanya itu, skala industri roti yang bervariasi pun membutuhkan metode yang berbeda pula. Biar proses pembuatan roti lebih lancar, gunakan produk Planetary Mixer dari Sinergi Tri Karya sehingga menghasilkan roti yang lebih harum. Hubungi kami segera untuk mendapatkan penawaran khusus untuk bakery Anda.

Sinergi Trikarya Perkasa sebagai distributor dan toko peralatan bakery di Indonesia menyediakan berbagai macam bakery equipment dengan kualitas bagus dan bergaransi, Anda dapat mengunjungi produk kami dan melihat beberapa jenis produk kami yang lain disini! atau datang langsung ke tempat kami disini.

This post was last modified on September 12, 2022 13:13

STP

SInergi Trikarya atau STP merupakan importir mesin bakery dan freezer komersial terpercaya. Lengkapi kebutuhan bisnis Anda bersama STP

Share
Published by
STP

Recent Posts

Mengenal Mesin Encrusting dan Cara Kerjanya Secara Detail

Mengenal Mesin Encrusting dan Cara Kerjanya Secara Detail Pendahuluan Dalam industri makanan, efisiensi dan kualitas…

2 weeks ago

Apa Itu Manual Dough Divider Rounder? Fungsi dan Cara Kerjanya

Apa Itu Manual Dough Divider Rounder? Fungsi dan Cara Kerjanya? Manual dough divider rounder adalah…

1 month ago

Dari Rumahan ke Industri: Mesin Breadline Jawabannya

Mengapa Mesin Breadline Adalah Investasi Terbaik untuk Bisnis Roti Anda? Apakah Anda seorang pembuat roti…

2 months ago

Review Jujur: Oven Sinmag SM-710G Apakah Sesuai Ekspektasi?

Review Jujur: Oven Sinmag SM-710G Apakah Sesuai Ekspektasi? Pendahuluan Bagi para penggemar kuliner rumahan, oven…

2 months ago

Spiral Mixer STP-SP20 dan STP-SP30: Asisten Andal untuk Para Baker Profesional

Spiral Mixer STP-SP20 dan STP-SP30: Asisten Andal untuk Para Baker Profesional Pendahuluan Bagi para baker,…

2 months ago

Mesin Pemotong Roti Otomatis: Solusi Praktis untuk Produksi Massal

Mesin Pemotong Roti Dalam industri kuliner, terutama bakery, efisiensi waktu dan kualitas produk adalah kunci…

3 months ago